berbincang dengan malam

sunyi menemaniku yang masih terjaga
tetap begelayut pada kata-kata yang tiada sirna
angin pun tak mau kalah, katanya
menyusupi dinginnya malam ke sela tulang dada
tidak, ini belum tengah malam
sepuluh menit lagi, coba saja terpejam
suara teman kecil sudah berdendang dalam kelam
hai, malam
temani aku bergulat dengan puisi
ajari aku jauhkan ilusi
bimbing aku cari imajinasi
larang aku bertengkar dengan emosi
dengar aku, malam?
pusing memikirkan hal yang tabu
dalam lautan kamu yang mengkamu-kamu
isi hatiku hanya satu yang tetap berpacu
kamu, siapa lagi yang tak tahu malu?
aku senang, malam, tapi sedih
puisiku, kini benar-benar jam dua belas
malamku, kini benar-benar semakin keras
otakku, kini benar-benar tak bisa lepas
kamu,
duhai malam
11.50 p.m

Komentar