Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

DOAKU

Dalam doaku memohon keselamatanmu menjadi sebuah bulan yang menjaga tidurmu Fajar menyingsing mengantar keberangkatanku ke langkah pertama membahagiakanmu menjadi sebuah bintang sumber cerahnya wajahmu Dalam doaku siang ini dengan matahari di atasku memohon ampunan atas dosa-dosaku karena mengabaikan perintahmu tak luput ku doakan kebahagiaanmu Senja yang paling tabah datang dengan secercah doa untukmu agar kau selalu sehat dan panjang umur Hingga dalam doaku malam ini yang tak lain mendoakanmu dengan kata yang sederhana yaitu kesabaran bagimu dalam menemani hari-hariku Selagi darahku masih mengalir dan nafasku masih berembus, tak henti-hentinya aku kirimkan doaku kepada-Nya atas kebahagiaanmu, Ibuku

ABU-ABU

Sore ini Awan hitam menutupi langit Terpandang dari atas bukit Bukanlah samudera di atas awan lagi yang terlihat Putih kapas itu terkalahkan mendungnya sore ini Ku menatap langit yang sendu Tanah tempatku berpijak yang basah Angin yang bertiup kencang tanpa ampun Senada dengan pikiranku Seirama dengan perasaanku Tidak jelas Terlalu heran untuk digambarkan Terlalu rumit untuk diungkapkan Serba salah melanda perasaan Bicarapun sungkan Ini semua terlalu abu-abu Susah diartikan, tak bisa diespektasikan Hatiku kelabu seperti langit sore ini Sibuk mencari arti Arti ketidakjelasan semua ini Abu-abu Hitam dan putih Keduanya bersatu tanpa menyisakan jejak masing-masing Kejahatan dan kebaikan Tak terlihat di mana perbedaannya Apakah diriku salah? Kurasa tidak Tidak ada yang salah ataupun harus disesali Semua akan berjalan sebagaimana seharusnya Tanpa dipisahkan, tanpa disatukan

KETIKA SENJA DIBENCI

Tidakkah senja menjadi indah seperti biasanya? Tidakkah cahaya langit senja menghangatkan seperti biasanya? Tidakkah senja menjadi waktu favorit untuk bersenda gurau? Aku benci senja Benci sebenci bencinya Semburat jingga itu bagai warna terburuk Suasana hangat tak lagi bersahabat Kebahagiaanku terhapus seiring tenggelamnya mentari Sekarang aku benci senja Tak sepertimu Menyukai senja seperti insan-insan lain Kenangan yang kau bingkai di saat senja Malah aku kubur sedalam samudera Ingin rasanya berteriak "AKU MEMBENCIMU" Senja tidak akan berbuat apa-apa Hanya mengantarkan aku ke malam yang lelah Bahkan ia tidak sadar, aku tidak menyukainya Kenangan tentang senja Bagai jelaga hitam yang tetap tertanam dalam hati Ingin kuhapus, tapi sulit Dan kau menjadi satu alasan Mengapa aku berusaha tidak membenci senja Maaf jika ini berlebihan, senja Tak sepatutnya begini Namun, apa yang harus dilakukan seseorang yang tiba-tiba membencimu?